Sekitar 1500 peserta dari 27 kelompok komunitas masyarakat ambilbagian dalam pawai devile, peringatan hari ulang tahun kota Yogyakarta ke 253 (7/10). Pawai devile berawal di balai kota yogyakarta, menempuh jarak sekitar dua kilometer menuju alun alun selatan. Pawai ini mengambil tema “Dahulu-sekarang-yang akan datang”, menggambarkan reportoar masyarakat kota yogyakarta.
Berbagai kelompok masyarakat ini terdiri dari marching band kota, paskibraka, TNI AD dengan panser tempurnya, Pramuka, masyarakat pariwisata, pengemudi becak, dan kelompok seni. Khusus yang terakhir tidap kelompok mengenakan kostum yang didominasi lurik dan batik lainya rakyat jelata. Berbeda dengan atraksi di daerah lain, karnaval di yogyakarta lebih mementingkan rancak gerak tiap kelompokknya. Kelompok ini memang mempersiapkan dengan serius seluruh formasi gerakannya. Bahkan mereka sering kali beratraksi di berbagai kesempatan diujung jalan.
Berkumpul di alun alun utara, pawai ini diakhiri dengan parade 45 tumpeng dari masing masing kelurahan di kota jogjakarta. Dalam sambutannya, walikota yogyakarta herry Zudianto mengajak masyarakat jogja untuk berkarya dan menjadi pelopor setiap kemajuan untuk bangsa ini. Rosesi ini diakhiri denganpemotongan tumpeng oleh walikota yogyakarta dan penyerahan buku “kabanaran dan Toponim kota Yogyakarta” kepada perpustakaan kota yogyakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar