
Jl. Slamet Riyadi- Solo. Sabtu (3/10)warga solo serempak membatik dunia. Lebih dari 5000 peserta berkumpul di stadion sriwedari sejak pukul 15.00. Mereka adalah siswa SD/ SMP/ SMA/ MA bahkan kelompok masyarakat seperti komunitas Facebook, Paguyuban seni, masyarakat perbankan, dan dinas pemerintah. Masing masing dari mereka mengapresiasi diri mengenakan batik sebagai bentuk ekspresi kegembiraan penetapan Batik Indonesia sebagai World Heritage oleh UNESCO, jumat 2 Oktober 2009.


Tahun ini memang tahun populer bagi kota solo, setelah Solo Batik Carnival, ada Solo Batik Fashion, dan terakhir Kirab Batik, solo membatik Dunia. Event terakhir ini tidak ada dalam agenda budaya tahunan, mengetahui momen 2 oktober sebagai momen penting -bahkan presiden SBY menetapkan tanggal 2 sebagai hari batik- walikota solo Joko Widodo pasang badan bergerak cepat membuat event massal. Tak hanya satu hari tangga 2 oktober pun diambil pihak swasta dengan mengadakan fashion show 350 model batik di kawasan city walk dari depan Solo Grand mall hingga ndalem Wuryaningratan.


Soal image, tentu saja sangat mendongkrak Solo sebagai kota batik. Tanpa mengklaim dan menjadi priomordial batik, solo memang punya kepentingan dengan batik disamping dua daerah tetangganya yaitu Yogyakarta dan Pekalongan. Namun strategi pencitraan dengan event popular membuat SOLO lebih "unggul". Nah tiap daerah punya kekhasan sendiri, semoga tulisan ini menjadi inspirasi bagi semua...jangan berebut!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar