SAMIGALUH-YOGYAKARTA. Secepat apapun melaju, L300 buntut ini tetap saja ndak menunjukkan kecepatannya. Apalagi lokasi per’buruan’ku kali ini di ujung bukit menorah, tepatnya di pedukuhan karang, desa gerbosari, kecamatan samihgaluh, Kulon Progo Yogyakarta.
Hari ini masyarakat pedukuhan karang bersiap melakukan tradisi tahunan bagi hewan peliharaan mereka. Lucu bukan...barukali ini hewan di’upacarai’. Mereka menyebutnya tradisi BARITAN, berasal dari kata lebar rit ritan. Artinya seusai penyabitan sisa-sisa jerami di sawah sehabis panen. Upacaraanya sendiri berkaitan dengan peliharaan petani yang disebut Rojokoyo yaitu sapi kerbau, dan kambing.
Air bunga, jauh hama dan penyakit
Benar kan? Terlambat sedikit...warga sudah mengajikan nazar/ permohonan sebagai awal di mulainya acara. semua nazar dibacakan, doa dipanjatkan....tak sembarang memanjatkan. Air bertabur mawar, melati dan kenanga menjadi media kabulnya doa ini.
Ramainya minta ambun. Prosesi ini sengaja dilaksanakan di areal persawahan. Jajaran pegunungan menorah, persawahan terasiring dan hijaunya lahan pertanian warga menjadi satu paket. Setiap pengunjung dapat memandang langit yang cerah, gunung dan bukit menjulang, pepohonan yang hijau, hewan yang dilepas bebas dan gemercik air. Kenyamanan ini akan menggugah perasaan kagum kebesaran sang pencipta.
Hewan hewan peliharaan para petani ini berkalungkan ketupat. Air bunga yang telah didoakan disiramkan di kepala hewan. Ini bermaknakan pembersihan hewan peliharaan agar terhindar dari penyakit dan tetap sehat.
Air bunga tersebut juga disiram di areal persawahan, tanah, tanaman pertanian agar sawah, ladang petani terhindar dari hama.
Diluar segala kepercaraan yang mungkin hanya dimengerti warga dusun, perhatian terhadap segala yang alami seperti ‘pembersihan’ hewan peliharaan, pemanfaatan areal persawahan, merupakan bagian perhatian warga terdapat ALAM. Percaya ndak percaya lihat saja pada pesta rakyat...berikut...
Pesta rakyat
Asyiknya pesta bersama warga dusun, adalah perangkat pesta dan hiburan yang alami. Hidangan khas dari Baritan ini adalah kupat. Kupat mengingatkan kita untuk “ngaku lepat” (mengaku salah) terhadap alam, hewan, atau sesama.
Lebih eksotis lagi saat kupat ini disandingkan dengan cendol, tempe tahu bacem, umbi umbian seperti jagung, kacang ketela, dan sayuran. Semua serba alami. Sembari makan suguhan taria jatilan pemuda dusun menghipnotis kita dengan ritme musiknya.
Info baritan
J.C.KUSTANTO
Karang, Gerbasari, Samigaluh,
Kulon progo Yogyakarta 55673 hp 0812 279 0353